Sleman adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) giat membantu usaha fashion dan kerajinan dengan muatan bahan atau inspirasi lokal. Salah satunya melalui event Sleman Innovative Fashion And Craft atau SIFC.
Baru 2 bulan lalu saya datang ke pembukaan Pameran Potensi Daerah PPD, eh sekarang sudah ada pameran SIFC. Gencar banget ya? SIFC diadakan tanggal 3-8 September 2019 di Jogja City Mall (JCM). Sempat ada peristiwa memalukan ketika saya salah mall. Dengan semangat, saya datang awal ke Sleman City Hall (Slech). Betul, kok bukan JCM ya? Tambah semangat lagi, saya parkir kendaraan bareng beberapa orang yang juga menggunakan dress code batik. Entah untuk apa keperluan mereka pakai baju batik. Belum lagi saya tidak hapal Slech, jadi agak lama cari atrium utama, bahkan sempat bengong di lift dibantuin om-om.
Baca: PPD Pameran Potensi Daerah Sleman 2019
Apakah saya tidak membaca undangan? Tentu saja saya baca, berulah-ulang malah. Entah mengapa yang tertangkap mata kok tidak diproses dengan benar oleh otak. Untungnya letak kedua mall masih dalam satu ruas jalan, jadi saya segera kabur ke lokasi yang benar.
Boleh dibilang JCM adalah tongkrongan saya, jadi nggak bingung cari parkir dan letak pameran meski dalam kondisi panik. Alhamdulillah sampai sana acara belum dimulai, jadi masih sempat ambil napas dan menyapa teman-teman blogger.
Venue SIFC termasuk kecil jika dibandingkan dengan PPD. Produk yang ikut dipilih yang inovatif dan unik. Denah pameran diatur mengelilingi panggung kecil yang berfungsi untuk fashion show dan talkshow. Jadi kesan pameran ini lebih kecil tapi lebih akrab dengan pengunjung.
SIFC 2019 diikuti 40 IKM (Industri Kecil Menengah) di Kabupaten Sleman. Event ini dimaksudkan agar industri fashion dan craft lokal tidak terpaku dengan yang sudah ada tapi mampu mengembangkan inovasi yang menggunakan bahan lokal atau mengandung filosofi lokal dan tentu saja harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Konsumen internasional sudah makin sadar lingkungan. Jadi jika punya target pasar internasional, tidak mungkin tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Lagipula kesadaran tersebut baik untuk masyakarat sekitar tempat produksi agar tidak tercemar limbah produksi.
Pada acara pembukaan tersebut, panitia mempersembahkan barongsai. Saya sudah beberapa kali melihat barongsai di JCM. Seperti yang saya tulis diatas, JCM itu tongkrongan saya. Tapi barongsai SIFC ini beda karena terbuat dari kerangjang bambu yang biasa digunakan penjual sayur dan buah. Benar-benar unik.
Tema SIFC 2019 ini memang difokuskan ke produk bambu. Kembali pikiran saya sempat tidak sinkron lagi ketika melihat sepeda dipajang di tengah panggung sementara ada peragaan produk di sekelilingnya. Saya pikir itu doorprize, ternyata itu adalah contoh produk sepeda bambu. Duuuh mohon maaf, mungkin saya kurang vitamin.
Pembukan SIFC juga dimeriahkan dengan parade produk peserta SIFC 2019 yang dibawakan oleh ibu-ibu cantik. Tak ketinggalan angklung, alat musik dari bambu ikut menyemarakkan suasana, dibawakan oleh warga perumahan Palagan Asri 3. Pemainnya dari berbagai bagi usia, dari yang masih lucu imut hingga eyang-eyang. Kemeriahan pembukaan SIFC itu bisa dilihat di video di bawah ini.
Produk craft lebih beragam lagi bahan dan bentuknya, dari souvenir, aksesoris hingga interior rumah. Stannya sangat banyak tapi sayang hanya sempat ngobrol dengan 2 stan karena acara pembukaan segera dimulai. Sebenarnya semua saya lihat dan saya ambil kartu namanya. Tapi lebih enak mengulas stan yang berhasil saya ajak ngobrol penjaganya supaya informasinya tidak salah.
Baca juga: 9 Sentra Kerajinan Di Jogja
Stan Sera Shibori dan lainnya. |
Baru 2 bulan lalu saya datang ke pembukaan Pameran Potensi Daerah PPD, eh sekarang sudah ada pameran SIFC. Gencar banget ya? SIFC diadakan tanggal 3-8 September 2019 di Jogja City Mall (JCM). Sempat ada peristiwa memalukan ketika saya salah mall. Dengan semangat, saya datang awal ke Sleman City Hall (Slech). Betul, kok bukan JCM ya? Tambah semangat lagi, saya parkir kendaraan bareng beberapa orang yang juga menggunakan dress code batik. Entah untuk apa keperluan mereka pakai baju batik. Belum lagi saya tidak hapal Slech, jadi agak lama cari atrium utama, bahkan sempat bengong di lift dibantuin om-om.
Baca: PPD Pameran Potensi Daerah Sleman 2019
Apakah saya tidak membaca undangan? Tentu saja saya baca, berulah-ulang malah. Entah mengapa yang tertangkap mata kok tidak diproses dengan benar oleh otak. Untungnya letak kedua mall masih dalam satu ruas jalan, jadi saya segera kabur ke lokasi yang benar.
Kamu warga Sleman, sudah tahu belum Bapak Bupati-mu yang mana? Nama beliau siapa? |
PEMBUKAAN SIFC 2019
Boleh dibilang JCM adalah tongkrongan saya, jadi nggak bingung cari parkir dan letak pameran meski dalam kondisi panik. Alhamdulillah sampai sana acara belum dimulai, jadi masih sempat ambil napas dan menyapa teman-teman blogger.
Venue SIFC termasuk kecil jika dibandingkan dengan PPD. Produk yang ikut dipilih yang inovatif dan unik. Denah pameran diatur mengelilingi panggung kecil yang berfungsi untuk fashion show dan talkshow. Jadi kesan pameran ini lebih kecil tapi lebih akrab dengan pengunjung.
SIFC dibuka oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Istri Wakil Gubernur DIY Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati Paku Alam X dan Ketua Dekranasda Sleman Kustini.
Cantiknya mbake memperagakan tas produksi peserta pameran. |
SIFC 2019 diikuti 40 IKM (Industri Kecil Menengah) di Kabupaten Sleman. Event ini dimaksudkan agar industri fashion dan craft lokal tidak terpaku dengan yang sudah ada tapi mampu mengembangkan inovasi yang menggunakan bahan lokal atau mengandung filosofi lokal dan tentu saja harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Konsumen internasional sudah makin sadar lingkungan. Jadi jika punya target pasar internasional, tidak mungkin tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Lagipula kesadaran tersebut baik untuk masyakarat sekitar tempat produksi agar tidak tercemar limbah produksi.
Pada acara pembukaan tersebut, panitia mempersembahkan barongsai. Saya sudah beberapa kali melihat barongsai di JCM. Seperti yang saya tulis diatas, JCM itu tongkrongan saya. Tapi barongsai SIFC ini beda karena terbuat dari kerangjang bambu yang biasa digunakan penjual sayur dan buah. Benar-benar unik.
Ular naga kranjangnya.... |
Tema SIFC 2019 ini memang difokuskan ke produk bambu. Kembali pikiran saya sempat tidak sinkron lagi ketika melihat sepeda dipajang di tengah panggung sementara ada peragaan produk di sekelilingnya. Saya pikir itu doorprize, ternyata itu adalah contoh produk sepeda bambu. Duuuh mohon maaf, mungkin saya kurang vitamin.
Pembukan SIFC juga dimeriahkan dengan parade produk peserta SIFC 2019 yang dibawakan oleh ibu-ibu cantik. Tak ketinggalan angklung, alat musik dari bambu ikut menyemarakkan suasana, dibawakan oleh warga perumahan Palagan Asri 3. Pemainnya dari berbagai bagi usia, dari yang masih lucu imut hingga eyang-eyang. Kemeriahan pembukaan SIFC itu bisa dilihat di video di bawah ini.
PRODUK FASHION SIFC 2019
Produk fashion diwarnai bahan dan motif kain tradisional tapi disuguhkan dengan lebih inovatif. Meski saya memutari semua stan, tapi saya cuma sempat ngobrol dengan penjaga 3 stan fashion.
Yang pertama stan Sera yang membawa kain shibori dengan dominasi warna biru donker dan putih. Kain-kain shibori tersebut dikreasikan ke bentuk scarf, pasmina, kalung, baju dan boneka ayam. Suka sekali warna birunya. Kalau saya jadikan tas pasti cakep banget.
Salman by Monera |
Stan berikutnya Monera. Dari jauh saya langsung kepincut kain jarik dengan motif Borobudur yang dipajang di manekin. Stan ini juga berinovasi membuat kain batik dengan motif kuda lumping dan maskot Sleman, Salman.
Stan fashion ke-3 yang saya datangi adalah Kaine Ecofabric. Ecoprint di kain memang sedang tren saat ini. Coraknya yang terkesan natural, asli dihasilkan dari berbagai macam bentuk daun di sekitar kita. Di group jahit saya pernah ada workshop pembuatan ecofabric. Sayang saya berhalangan datang. Tapi dari SIFC kemarin akhirnya punya scarf ecofabric yang dijadikan souvenir.
PRODUK CRAFT SIFC 2019
Modust memperagakan langsung pembuatan bonekanya. |
Produk craft lebih beragam lagi bahan dan bentuknya, dari souvenir, aksesoris hingga interior rumah. Stannya sangat banyak tapi sayang hanya sempat ngobrol dengan 2 stan karena acara pembukaan segera dimulai. Sebenarnya semua saya lihat dan saya ambil kartu namanya. Tapi lebih enak mengulas stan yang berhasil saya ajak ngobrol penjaganya supaya informasinya tidak salah.
Baca juga: 9 Sentra Kerajinan Di Jogja
Yang pertama adalah Modust yang memamerkan boneka kayu mirip matryoshka dari Rusia. Selain yang sudah tersedia, kita juga bisa memesan sesuai keinginan. Tidak hanya bonekanya saja, tapi motif frame juga bisa beda. Selama SIFC 2019, teman-teman bisa pesan langsung di lokasi karena sudah tersedia boneka yang siap dicat sesuai pesanan. Boneka seperti ini lucu juga buat hadiah wisuda.
Sekompleks kok bisa kompak gini ya? So cute. |
Yang kedua adalah Aliya Nature yang membawa produk serba bambu dan kayu mulai dari tas, tudung saji, kap lampu dan berbagai pernik interior rumah. Yang saya sukai adalah rak tingkat tiga yang sedang tren dan dijual di supermarket-supermarket interior besar dari bahan plastik. Sementara yang di SIFC ini menggunakan bahan bambu. Satu lagi yang saya suka adalah sejenis ember dari kayu yang banyak digunakan di spa atau resort.
TIPS
Tips untuk datang ke pameran semacam ini yang utama bawa uang. Heheheee. Kalau nggak punya cash, ATM semua bank ada di JCM. Kalau males jalan ke ATM, minta saja no rekening stannya, transfer deh pakai m-banking atau aplikasi dompet elektronik lainnya. Sempatkan ngobrol dengan penjaga, siapa tahu pengin melihat workshop atau showroom mereka setelah SIFC. Boleh melihat-lihat tapi jangan diobrak-abrik. Boleh foto buat konten media sosial tapi jangan lupa tag dan sebut nama stannya biar sama-sama menguntungkan.
Untuk menyimak seluruh rangkaian acara, follow saja instagram @perindagsleman. Semoga para inovator fashion dan scraft dari Sleman maju dan sukses!
5 Comments
Salut ya mb, upaya Pemda Sleman untuk mengangkat potensi industri kreatifnya. Kalau tidak salah di sleman memang ada sentra industri bambu, di daerah sekitar Cebongan apa ya...
ReplyDeleteBtw kok bisa salah alamat mb..hihi. mgkn karena pameran kemarin di depan SlECH ya..
Ada, nggak jauh juga dari lokasi pameran, tepatnya di Cebongan.
DeleteBaca ini semacam guide buat besok...
ReplyDeleteHave fun ya mbak :)
DeleteSenangnya lihat kain-kain tradisional yang kaya makna dan budaya. Kalau di Jambi lagi ada pameran seperti ini saya juga semangat datang. ^^
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji