Danone Open Doors, Berkunjung Ke Pabrik SGM Prambanan Yang Ramah Lingkungan

Untuk mengenalkan proses produksi yang ramah lingkungan dan inisiatif sosialnya, Danone menyelenggarakan Open Doors di 120 negara. Acara ini bertepatan dengan 100 tahun berdirinya perusahaan tersebut. Beruntung, saya mendapat bagian berkunjung ke pabrik SGM Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, yang berada dibawah Danone Specialized Nutrition. 

Ini merupakan kunjungan kedua saya ke pabrik SGM Prambanan, tapi masih saja saya terpesona dengan kerapihan dan pengelolaannya. Pada dasarnya memang tak akan cukup hanya dengan sekali berkunjung karena lahan pabrik ini sangat luas, yaitu 150.000 m2. Meski begitu, hanya 1/3 lahan yang berupa bangunan. Jadi, kesannya memang tidak gerah seperti suasana pabrik pada umumnya. Bawaannya malah pengin piknik aja, rebahan diatas alas, bawa keranjang roti dan pakai topi lebar. Cakep banget buat konten instagram.

ATURAN BERKUNJUNG KE PABRIK SGM PRAMBANAN

Pabrik SGM di Jogja sendiri ada 2, yaitu di Muja Muju (pabrik lama) dan Prambanan. Yang pernah saya kunjungi cuma yang di Prambanan. Jadi, saya hanya akan berbagi cerita tentang pabrik SGM Prambanan saja.

Kebetulan, seminggu setelah saya berkunjung ke pabrik SGM Prambanan, kampus anak saya juga akan berkunjung kesana. Jadi, siapapun boleh berkunjung kesana. Tapi SGM Prambanan itu bukan area publik, melainkan sebuah pabrik dengan produk yang harus dijamin kualitasnya sehingga kedatangan teman-teman akan diatur dengan ketat.

Kunjungan teman-teman diatur agar tidak mengganggu proses produksi yang berlangsung selama 24 jam dalam 3 shift, tidak melanggar aturan safety yang sudah mencapai 2924 hari tanpa accident ketika saya berkunjung dan tidak ada resiko kontaminasi dalam bentuk apapun. Ketika kami masuk area pabrik, seorang satpam senior naik ke bus kami dan bertanya apakah kami bawa bekal kacang? Hah, kacang? Kacang adalah alergen yang sangat sensitif bagi balita dan ibu hamil, konsumen utama SGM. Karena itu, kacang adalah musuh utama di seluruh area pabrik.

Baca juga: Edukasi Gizi Sarihusada dan Yayasan One Earth

Saking besarnya minat masyarakat untuk berkunjung ke pabrik SGM Prambanan, maka dibuatlah jadwal rutin agar tidak mengganggu konsentrasi karyawan. Enggak enak dong, harus fokus bekerja untuk produk yang sedemikian penting sementara ada rombongan yang berisik mondar mandir. Tapi jangan khawatir, ketika memang sudah jadwalnya, seluruh karyawan sangat kooperatif dan menyambut rombongan dengan baik. 

Bagaimana cara berkunjung ke pabrik SGM Prambanan?

1. Kirim proposal kunjungan melalui email ke internalcomm.indonesia@danone.com. Ini first in first out ya, tidak ada diskriminasi tapi tidak menerima kunjungan pribadi. Jadi, berkunjunglah bersama komunitas, sekolah, kampus dan sebagainya.
2. Jadwal kunjungan yang disediakan seminggu dua kali, yaitu setiap Selasa jam 09.00 - 11.30 dan Rabu jam 09.00 - 11.30. Kemarin saya memang berkunjung pada hari Senin, tidak sesuai jadwal, karena itu merupakan bagian dari program khusus Danone. Jadi, ketika teman-teman mengajukan proposal, sesuaikan dengan pilihan jadwal berkunjung yang disediakan, ya.

Selama berkunjung, aturan akan terasa ketat dan bolak-balik diingatkan oleh pendamping. Misalnya harus berjalan di dalam garis kuning, tidak boleh berjalan sambil melihat ponsel, tidak boleh memotret dan sebagainya. Faktanya, memang susah meminta teman-teman yang tidak biasa dengan peraturan tersebut untuk patuh. Ada saja yang masih nyuri-nyuri mengetik di ponsel sambil berjalan. Jadi teman-teman dan rombongan tak usah jengah jika bolak-balik diingatkan. 

Klinik SGM Prambanan

Bagi orang yang sudah mengerti benar akibatnya bagi keselamatan dan keamanan lingkungan pabrik, sebenarnya itu semua larangan yang wajar kok sehingga tanpa diingatkan pun akan berusaha untuk tidak membahayakan diri dan sekitarnya. Untuk saya sendiri tidak masalah karena dahulu terbiasa dengan lingkungan migas yang sama ketat aturannya. Nah, bagi blogger itu sedikit dilema karena kami ingin punya stok foto dan video yang banyak untuk membuat konten. Insya Allah cerita saya di artikel ini cukup memberi gambaran tentang pabrik SGM Prambanan dan visi misi Danone.

DANONE OPEN DOORS

Tujuan Danone Open Doors ini adalah membuka diri kepada para pemangku kepentingan untuk melihat sendiri proses produksi Danone serta inovasi lingkungan dan sosial perusahaan. Saya datang sebagai blogger yang banyak menulis tentang CSR (Corporate Social Responsibilty), termasuk beberapa artikel tentang kegiatan CSR yang diselenggarakan oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika yang membawahi pabrik SGM. 

Jadi, sebagai Sarihusada tidak hanya bicara susu, melainkan lebih banyak lagi. Di acara Open Doors ini kami mendapat buah tangan keripik tempe dan tempe cookies Echo Sari. Saya beruntung pernah diajak melihat langsung proses pembuatan tempenya di desa Geneng, Prambanan, Klaten. Saking bersihnya, tempe tersebut bisa dimakan mentah-mentah.

Baca juga: Napak Tilas CSR Sarihusada, Dari Tempe Yang Bisa Dimakan Mentah Hingga Panen Selada Di Mantan Kampung Preman

Produk mitra binaan Sarihusada

Dengan program Open Doors, diharapkan pemangku kepentingan, dalam hal ini perwakilan media dan blogger, yang merupakan penyambung mata konsumen, dapat menyaksikan seperti apa standar yang ditetapkan dan dijalankan di lingkungan produksi Danone.

Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, menitipkan pesan tentang visi One Planet One Health dimana Danone meyakini bahwa kesehatan manusia dan kesehatan bumi saling terkait, dan setiap kali kita makan dan minum, kita ikut menentukan dunia yang kita tinggali.

Dengan visi tersebut, Danone tak lagi hanya memikirkan inovasi produk tapi juga inovasi untuk membuat seluruh lingkungan perusahaan berjalan dengan memperhatikan dampak sekecil apapun terhadap lingkungan.

Pabrik SGM Prambanan yang saya kunjungi tersebut berada dibawah Sarihuda yang merupakan salah satu perusahaan dalam divisi bisnis Specialized Nutrition (SN) milik Danone Indonesia. Lingkup Sarihusada adalah nutrisi awal kehidupan (early life nutrition) dan nutrisi medis khusus (medical nutrition). Pabrik dibawah Sarihusada tercatat sebagai pabrik milik Danone SN yang terbesar di dunia sehingga inisiatif sosial dan lingkungan yang dilakukannya berdampak sangat besar bagi perusahaan dan masyakarat sekitarnya serta menumbuhkan motivasi bagi divisi lain untuk mengikutinya.

1000 DREAMS DANONE SPECIALIZED NUTRITION

Dalam pembukaan Open Doors di pabrik SGM Prambanan lalu, Pak Delta Deritawan, Manufacturing Director Danone Specialized Nutrition Indonesia menyampaikan misi 1000 Dreams tentang komitmen untuk menetapkan standar kualitas tinggi dengan menerapkan prinsip zero accident, zero defect dan zero waste yang didukung oleh tim yang solid dan terpercaya.

Kesolidan tim tersebut langsung tertangkap dari presentasi yang dipaparkan oleh penanggung jawab masing-masing bagian, yaitu: pak Sumadi (safety introduction), mbak Desi (100 tahun Danone), mas Fahri (produksi) dan mbak Dani (quality dan food safety). Selama acara, kami didampingi mbak Chika (LO) dan pak Syarif (guide).

Kualitas produksi pabrik-pabrik Sarihusada telah dijamin dengan sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), ISO 9001 dan ISO 17025 dari International Organization for Standardization serta FFSC 22000 dari the Foundation Food Safety System Certification.

Baca juga: Jelajah Gizi Bali, Membedah Kandungan Pangan Lokal

Mutu produk Sarihusada saling terkait sehingga food safety culture wajib dianut oleh seluruh komponen perusahaan. Agar budaya ini berjalan sesuai tujuannya, diterapkanlah icare di SGM Prambanan yang terdiri dari icare@line, icare@office dan icare@community. Diharapkan dengan program ini tidak hanya menjamin kualitas produk tapi juga meningkatkan kualitas hidup karyawan, keluarga, dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan Sarihusada.

Inisiatif kecil yang berdampak besar. Penggunaan limbah untuk taman.

Rekor 2924 hari tanpa kecelakaan kerja tadi antara lain berkat pelaksanaan WISE (Work in Safety Environtment) oleh seluruh karyawan dan pihak ketiga yang terlibat dalam bisnis Sarihusada. Jadi, nggak ada tu istri karyawan Sarihusada yang antar jemput anak sekolah menggunakan mobil dengan ban gundul atau tidak memiliki SIM dan tidak bawa STNK.

Sedangkan untuk penghijauan sekitar pabrik, terbukti dengan hanya menempati 1/3 lahan untuk bangunan hawa sekitar pabrik terasa lebih sejuk meski cuaca panas sedang ekstrim. 2/3 lahan sisanya digunakan untuk penghijauan yang pemeliharaannya menggunakan air limbah yang telah melalui metode reuse effluent sehingga bebas dari kandungan zat berbahaya. Penggunaan compressed natural gas sebagai bahan bakar boiler juga mampu mengurangi CO2 sebesar 10,12 ton per tahun. Wajar ya jika mendapat penghargaan PROPER dengan kategori Hijau dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati.

Yang paling menarik dari lingkunga kerja di Sarihusada bagi teman-teman perempuan adalah cuti melahirkan selama 6 bulan untuk karyawati dan 10 hari untuk karyawan. Ini keuntungan yang luar biasa bagi keluarga-keluarga muda untuk mendampingi buah hati tumbuh kuat dan sehat diawal kehidupannya sebelum kembali bekerja.

SGM PRAMBANAN FACTORY TOUR

Setelah pembekalan cukup. Momen yang paling ditunggu, yaitu keliling pabrik SGM Prambanan pun tiba. Kami diingatkan untuk terus mengikuti arahan pendamping. Jangan sampai rekor 2924 hari tanpa accident mereset ke nol gara-gara ada pengunjung yang ngeyel. Jangan sampai kerja keras sekitar 1200 karyawan, rekanan dan keluarga Sarihusada selama bertahun-tahun sia-sia gara-gara iseng.

Kami juga diwajibkan mengenakan safety vest, helm dan sepatu tertutup berkaos kaki. Ada teman yang mengenakan sepatu terbuka sehingga harus mengganti dengan safety shoes yang disediakan panitia. Helmnya lucu deh, diberi cover sehingga menyerupai topi. Ketika memasuki laboratorium, kami masih harus mengenakan jas lab dan shoe cover sekali pakai untuk mencegah kotoran masuk ke dalam laboratorium.

Fasilitas pertama yang ditunjukkan adalah fasilitas kesehatan dan kantin karyawan. Untuk klinik tidak hanya untuk karyawan, tapi juga untuk pengunjung yang mengalami gangguan kesehatan. Isi dalam klinik cukup lengkap, ada ruang laktasi, ruang pijat dan farmasi. Sayang, kami tidak diminta mencoba peralatan pijatnya. Disamping klinik ada ruang fitness. 

Kantin SGM Prambanan

Kantin pabrik menyediakan 1000 porsi makanan setiap hari. Lauk sudah dibagi per porsi. Tapi jika ada yang tidak disukai, tersedia wadah untuk menampung lauk tersebut agar bisa diambil oleh karyawan lain yang doyan banget dan pengin nambah. Ini untuk mengantisipasi makanan sisa karena siapapun yang menyisakan makanan akan kena kartu kuning. Kemarin saya lupa menanyakan apa hukumannya. Karena itu, saya berhati-hati mengambil hidangan hanya yang doyan saja. Kalau kurang, tinggal ambil lagi daripada sekalian banyak tapi sisa.

Kami juga melewati inisiatif-inisiatif kecil tapi cukup berarti, yaitu gelas-gelas plastik bekas yang dijadikan wadah menanam. Inisiatif ini simultan dengan pengurangan gelas plastik secara besar-besaran. Sebagai gantinya, perusahaan menyediakan botol minuman isi ulang. Saya juga kebagian termos kecil yang lucu, yang kemudian jadi rebutan di rumah.

Memasuki ruang produksi, kami dilarang menggunakan ponsel sama sekali. Banyak unsur keamanan yang harus diperhatikan sehingga penggunaan ponsel dikhawatirkan akan mengalihkan perhatian. Bahkan di salah pojok ada gas yang sangat sensitif sehingga penggunaan ponsel akan sangat berbahaya seperti di pom bensin. Kami masuk per 10-15 orang agar tidak mengganggu karyawan yang sedang bekerja karena terlalu ramai dan tidak kelebihan beban karen kami melihat dari semacam balkon.

Blogger dari Jogja dan Solo. Foto milik @imasatrianto

Pabrik SGM Prambanan merupakan fasilitas pencampuran. Jadi teman-teman tidak akan melihat sapi dan susu murninya disana. Semua proses tidak ada kontak langsung dengan tangan. Baru ada kontak tangan di ujung proses, yaitu penutupan kardus besar. Setiap proses melalui standar kualitas yang tinggi. Yang tidak melalui kualitas di salah satu bagian akan langsung distop disana. Tiap jumlah tertentu akan diambil sample untuk memastikan kualitas batch tersebut. Nah, jika ada yang direject di produksi atau ada keluhan konsumen, bisa loh nomor produksinya digunakan untuk melihat siapa yang bekerja dan bahan dari batch mana yang digunakan di shift tersebut.

Factory tour berakhir di laboratorium yang diberi nama  Pusat Riset Inovasi Nutrisi SGM. Kami ditemani mas Syailendra. Satu mas lagi lupa namanya. Teman-teman kalau pengin bekerja disini diutaman lulusan Kimia, ya. Yang paling menarik di bagian ini adalah pencicip. Iya, ada yang namanya pencicip susu agar produk tersebut tidak hanya berkualitas tapi juga enak rasanya. Selain untuk tes produk jadi, laboratorium ini juga melakukan tes terhadap bahan-bahan yang datang dari vendor. Jika tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah disetujuai, maka bahan tersebut akan ditolak. Demikian sample dari produksi yang tidak memenuhi standar akan direject. 

Kunjungan berakhir bertepatan dengan waktu istirahat karyawan. Open Doors di pabrik SGM Prambanan untuk memperingati 100 tahun Danone memberikan optimisme bahwa masih ada pabrik yang benar-benar bertanggung jawab pada bumi yang dipijaknya untuk berbisnis, peduli dengan kehidupan sosial di sekitarnya dan tentu saja berpegang pada standar produksi tinggi.