Jika punya rumah yang luas dan lemari yang besar-besar, tentu mudah menyimpan banyak baju. Sedangkan yang rumahnya mungil akan berjuang untuk meminimalkan tumpukannya. Bagi umat Islam, ada kepercayaan bahwa semua barang milik kita akan dihisab. Jadi pastikan benda-benda milik kita bermanfaat, tidak mubazir. Namun, menghilangkan baju bekas dari pandangan kita juga tidak selalu mudah karena tidak setiap saat ada bakti sosial. Ada banyak cara pemanfaatan baju bekas tapi yang 7 ini sudah pernah saya lakukan dan mungkin bisa teman-teman terapkan juga.
1. DIJADIKAN LAP
Paling gampang, baju bekas itu dijadikan lap. Lap ini bisa digunakan untuk membersihkan perabotan, membersihkan kendaraan atau mengeringkan lantai basah. Jangan gunakan lap dari baju bekas untuk membersihkan perabotan yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Lap dari baju bekas, meski sudah dicuci bersih, tetap memiliki kemungkinan terkontaminasi jamur atau kuman lain dari tubuh kita.
Agar mudah penggunaannya, gunting semua jahitan yang menyatukan bagian-bagian dari baju tersebut. Gunting pula keliman yang ada di pinggiran baju. Buang semua jahitan dan keliman tersebut. Sekarang kita memilih beberapa lembar lap dari satu baju yang siap digunakan. Lipat yang rapi dan simpan. Saya menyimpannya dalam kotak sepatu.
Baca juga: How To Fold Socks And Hijab Inner Cap
Baca juga: How To Fold Socks And Hijab Inner Cap
2. DIJADIKAN KESET
Pernah melihat keset (floor mat) dari perca yang djual di toko dan pedagang keliling. Teman-teman bisa membuatnya sendiri menggunakan baju bekas. Ada beberapa macam cara membuat keset dari baju bekas. Salah satunya digunting memanjang lalu dikepang. Jangan lupa untuk membuang bagian jahitan dan keliman agar kepangannya bagus. Bentuk kepangan itu menjadi bundar dengan bantuan lem tembak atau dijahit tangan. Bisa juga disusun berbentuk kotak.
Saya sendiri lebih suka menyambung guntingan kain-kain itu dengan posisi melebar. Kita butuh 2 lembar sambungan kain untuk bagian atas dan bawah. Bagian tengah harus diberi sedikit busa atau lebaran kain yang agak tebal agar empuk. Setelah menjahit sambungan 2 lembar kain tersebut, jangan lupa jahit bagian tengah berbentuk kotak agar tidak menggembung. Kapan-kapan akan saya buatkan tutotialnya dan linknya akan saya letakkan disini jika tutorialnya sudah tayang.
3. DIJADIKAN TAS
Saya pernah membuat tutorial membuat tas dari kaos di website www.emak2blogger.com. Fotonya seperti di bawah ini.
Sebenarnya tidak hanya kaos saja yang bisa dibuat tas seperti itu. Kemeja pun bisa. Tidak disarankan untuk membuatnya dari dress, apalagi long dress karena akan banyak bagian yang terbuang jika membuat tas berukuran normal. Tapi jika suka banget dengan bahan tersebut, tak apa memanfaatkan dress, kain sisanya bisa buat lap atau keset.
Baca juga: Tutorial Daur Ulang Celana Jeans Bekas
4. DIJADIKAN SARUNG BANTAL
Meski membutuhkan jahitan, tapi ini cukup mudah kok. Jika lebarnya pas dengan bantal yang akan kita sarungi, tinggal menjahit bagian atas dan bawah, serta membuat lubang jalan masuk bantal. Tapi jika terlalu lebar, terpaksa gunting semua sambungan dan membuat sambungan baru. Hasilnya sepadan kok, unik, apalagi jika dibuat dari kemeja yang ada kancingnya. Usahakan posisi deretan kancing itu ada di bagian depan sarung bantal.
5. DISUMBANGKAN
Menyumbangkan baju bekas menjadi pilihan banyak orang jika baju tersebut masih layak pakai. Rasanya sayang sekali kalau dijadikan lap. Ada banyak saluran bisa digunakan untuk menyumbangkan baju bekas, antara lain memberikan ke tetangga atau saudara dan titip ke panitia bakti sosial.
Jika ingin memberikan langsung, perhatikan apakah orang tersebut memang butuh dan tidak tersinggung dengan penawaran kita. Perkirakan pula bahwa ukurannya akan cukup.
Tujuan bakti sosial sangat beragam, ada yang untuk korban bencana, warga miskin, yatim piatu dan sebagainya. Ada yang dibentuk temporer untuk keadaan tertentu seperti bencana alam, ada yang dibentuk secara permanen agar bisa membantu siapapun dan kapanpun. Kepanitiaan temporer sering dilakukan oleh kampus, komunitas, kantor dan sebagainya. Sedangkan yang permanen dibentuk karena sudah memiliki visi dan misi kemanusiaan. Kedudukannya pun tidak hanya berupa posko tapi juga membuka komunikasi melalui media sosial. Tinggal disesuaikan saja dengan kemampuan kita karena ada panitia yang bisa menjemput baju bekas tersebut, ada yang mengharuskan kita mengirimkannya.
6. DIJUAL
Saya barutau tentang tempat penjualan baju bekas ini dari bagian Danus (Dana Usaha) kegiatan mahasiswa di Jogja. Saya belum pernah secara langsung mencobanya. Tapi karena saat itu saya menyumbang baju bekas, jadi saya mendapat ceritanya. Setidaknya ada 2 tempat yang sering datangi mahasiswa untuk menjual baju bekas yang telah mereka kumpulkan agar cepat terjual dan uangnya bisa mereka gunakan untuk operasional kegiatan mereka, yaitu dekat pasar Kranggan dan dekat pasar Pakem.
Untuk pasar Pakem karena letaknya jauh di utara, lebih sering dimanfaatkan oleh mahasiswa sekitarnya saja, misalnya dari kampus UII. Lokasinya mudah ditemukan karena di tepi jalan Kaliurang. Sedangkan yang dekat pasar Kranggan, meski jauh lebih ramai, tapi letaknya ada di daerah belakang pasar sebelah barat. Tips dari mereka, datanglah setelah subuh sebelum matahari terbit. Mereka tidak tahu pembelinya dari mana tapi kebanyakan ibu-ibu pedagang dan biasanya pembelian dilakukan secara borongan.
Mungkin di dekat pasar kota lain ada yang seperti itu, cari info saja. Selain itu, ada juga pembeli baju bekas perorangan yang sering keliling, tapi saya belum pernah mencobanya.
Untuk baju-baju bermerk atau jarang sekali dipakai, cobalah menjual secara online di instagram dan facebook atau ikut garage sale untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan jika dijual secara borongan di pasar. Istilah keren untuk barang-barang bekas ini adalah preloved.
7. DIBUANG
Jika semua cara sudah dilakukan dan tetap kewalahan, sebaiknya dibuang saja. Tapi jangan sembarang membuang. Buanglah dengan harapan agar bermanfaat untuk tukang sampah atau para pemulung. Karena itu, jangan campur baju bekas dengan sampah lain. Pisahkan dalam kantong tersendiri dan beri tulisan "baju bekas" agar tukang sampah atau pemulung tahu.
Di kampung saya, tukang sampah keliling seminggu 3x menggunakan truk. Mereka menaburkan semua isi kerangjang sampah begitu saja ke dalam bak truk. Dengan tulisan tersebut, mereka bisa menyisihkannya dulu agar baju-baju itu tidak kotor. Biasanya mereka mencantelkan sampah-sampah yang masih bagus di dinding luar bak truk. Jika pemulung menemukannya lebih dulu, bisa langsung mengambil seluruh tas tanpa membuka karena pemulung sering tidak tertib, mengacak-acak tempat sampah menggunakan garu besi untuk mencari benda yang masih mereka anggap berharga untuk dijual kembali.
Sampah menjadi persoalan lingkungan yang memprihatinkan. Usahakan jangan menambah sampah yang tidak perlu. Selama barang-barang milik kita masih bisa dimanfaatkan maka patut kita usahakan.
10 Comments
Aku klo kondisi layak pake, baju anak2 terutama..tak kasih tetangga mba, Sik due anak kecil. Tapi klo baju2 ku...rata2 udah usang, baru dipensiun...klo nggak tak pake lap, tak taruh di dus...tak ikutkan pak tukang sampah, biar sampe TPA.
ReplyDeleteLha kok sama, bajuku kebanyakan pakai terus sampai usang :)
DeleteSama, mbak. Dijadiin lap. Kalo keset belum sampe yang dikepang. Kalo udah ga tertolong ya dibuang.
ReplyDeleteKasih ke orang kadang mikir-mikir juga soalnya di sini 'awu'nya lebih muda jadi ga enak kl ngasih-ngasih. Ke tetangga juga, sini pihak yg lebih junior. 😁
Iya mbak, lihat2 yg dikasih biar nggak tersinggung :)
Deletekalo aku baju bekas pasti aku jadikan keset atau lap, soalnya kalo disumbangkan menurut aku kurang layak karena bekas kita pakai. aku lebih suka baju yang baru untuk disumbangkan
ReplyDeleteIya, sebaiknya memang menyumbangkan yg baru. Tapi di lingkunganku banyak yg masih perlu dibantu sebisanya. :)
DeleteJujur masih sering bingung sih ini baju bekas baiknya diapain. Seringnya disumbangin tapi ya tetep aja ujung2nya nanti dibuang juga. Mungkin dengan nggak terlalu sering beli baju dan sekalinya udah bosen langsung dimanfaatin dengan cara di atas bakal ngebantu untuk ngurangin banget :D
ReplyDeleteAnakku tu sering bikin baksos atau penggalangan dana. You know what, baju2 yg menurut kita emboh bisa jadi rebutan oleh orang2 yg butuh, padahal kadang mereka harus bayar 5-10rb.
DeleteKalo saya baju bekas biasanya saya jadikan keset atau lap. Karena emang bener2 udah nggak layak pakai. Kalau yg masih layak pakai biasanya dikasihkan ke saudara.
ReplyDeleteIya mbak, baju bekas tetap harus disortir.
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji