Cara Membuat Masker Kain Jahit Tangan Termudah

Daripada kesal dengan ulah orang-orang serakah yang menimbun masker ditengah wabah virus corona atau COVID-19, lebih baik kita yang sehat, bukan tenaga medis dan tidak beraktivitas di laboratorium mengalah, jangan ikut memborong. Kalau untuk menghindari polusi jika naik motor, mendingan bikin sendiri saja dari kain. Mudah karena cuma dijahit tangan. Video tutorialnya juga sudah ada dibawah artikel ini.

Please klik artikel terbaru yang lebih baik: Kumpulan Rekomendasi Bahan, Pola dan Tutorial Cara Membuat Masker Untuk Cegah Virus Corona

Masker kain dan medis memang berbeda. Masker medis memiliki 3 lapisan, yaitu bagian paling luar untuk mencegah percikan menembus masker, lapisan tengah sebagai filter dan bagian paling dalam untuk menyerap percikan dari air liur kita sendiri ketika batuk. Karena itu, lapisan paling luarnya sedikit anti air. Jadi, video-video masker darurat pakai tissue biasa itu nggak bener juga karena tissue biasa tidak ada lapisan anti air. Percikan air atau ludah tetap bisa menembus. Di pasaran juga ada masker hijab. Agak bingung juga sih mengapa dinamakan masker hijab padahal wujudnya mirip masker medis. Muslimah yang ingin lebih tertutup memakai niqob.

Jadi, masker kain tidak bisa menggantikan masker medis untuk orang sakit, tenaga medis dan peneliti di laboratorium. Tapi untuk orang sehat dengan aktivitas biasa, masker kain bisa dipakai sebagai ganti sementara sampai kondisi normal kembali. Jangan mau menyerah dengan membeli masker mahal dari para penimbun jahat itu. Buatlah beberapa buah agar bisa dicuci setiap hari sehingga bersih terus.

Disclaimer, pola dan cara menjahit masker ini saya ambil dari beberapa tutorial di youtube dan facebook. Saya memilihkan cara termudah dan membantu menyebarkannya melalui blog saya. Siapa tahu artikel di blog saya  ini lebih mudah ditemukan bagi membutuhkan. 

BAHAN MEMBUAT MASKER KAIN

1. Kain

Gunakan kain yang bertekstur lembut agar tidak membuat kulit iritasi. Pilih juga kain yang tidak panas dan menyebabkan sesak napas.

2. Pola (optional)

Teman-teman bisa membuat pola dulu dari kertas bekas atau langsung mengukur pada kain. Kertas yang saya gunakan ini kalau dibalik berisi press release suatu event. 

Pola terdiri 2 lembar, yaitu berukuran 26 x 19 cm dan 20 x 19 cm.

3. Tali Elastik

Perlu 2 utas tali elastik dengan panjang masing-masing 30 cm.

4. Alat Jahit

Terdiri dari gunting kain, gunting benang, mata nenek (tlusupan) untuk memasukkan benang ke jarum, benang jahit, jarum jahit dan jarum pentul.

5. Alat Tulis

Penggaris dan pena atau spidol untuk mengukur dan menandai.

6. Setrika

Meski ada jarum pentul, setrika sangat membantu proses menjahit. Ini karena beberapa lipatan cukup kecil sehingga kalau tidak disterika akan ambyar dan sulit dijahit.

CARA MEMBUAT MASKER KAIN

Yuk, kita lihat foto di atas ini. Kain ditumpuk dengan posisi kain yang permukaannya bagus saling berhadapan. Supaya pas ditengah, tandai dengan guntingan kecil. Caranya lipat kain menjadi 2, lalu gunting sedikit di kedua ujung yang membentuk siku. Lalu buka kembali kainnya, jadilah ada cekungan kecil tepat di bagian tengah (lingkaran merah). Hasilnya lebih akurat daripada diukur dengan penggaris atau meteran kain.

Jahit 2 sisi pertemuan kain seperti tanda garis merah putus-putus di atas. Lebar kampuh 1/2 - 1 cm. Ini saya menggunakan kampuh 1/2 cm. Tak perlu menggunakan teknik menjahit yang rumit. Cukup dijahit jelujur saja.

Sekarang kita lihat foto kedua. Setelah dijelujur, kain dibalik sehingga permukaan yang bagus berada diluar. Setrika dulu supaya rapi. Jika menggunakan mesin jahit, kedua pertemuan tadi bisa dijahit tindas setelah dibalik seperti ini. Tapi karena ini dijahit tangan, tak perlu dijahit tindas. Tapi jika jahitan tangan teman-teman cukup rapi, bisa juga dijahit tindas.

Selanjutnya, kita tekuk bagian tengah kain, yang fungsinya setelah jadi nanti adalah agar kain bisa melebar menutup hidung dan mulut. Jika teman-teman bisa menemukan plat tipis di toko, bisa dimasukkan dulu sebagai penanda letak hidung. Saya tidak punya plat seperti itu jadi tidak menggunakannya.

Di berbagai tutorial, bagian tekukan ini bermacam-macam. Ada yang diukur dengan teliti. Ada yang arah melipatnya berbeda. Masing-masing ada manfaatnya. Tapi disini saya menggunakan cara melipat yang paling mudah yaitu bagian tengah dulu, lalu atas dan bawahnya. Agar tekukan tidak berubah posisi, setrika dulu, lalu jahit kedua tepinya agar tekukan tadi tidak berubah atau bergeser.

Jika kedua sisiya sudah dijahit dan tekukan sudah tidak bergerak, lipat kedua ujung tersebut 2x seperti foto diatas. Tidak teman-teman sudah bisa jahit dengan teknik tikam jejak, tampilannya akan lebih menarik karena benang tidak kelihatan. Tapi jika belum bisa, pakai jahit jelujur saja tapi yang rapi. Perhatikan agar jahitan tidak berada ditengah tekukan karena tekukan tersebut akan digunakan sebagai jalan masuk tali elastik.

Masukkan tali elastik di kedua ujung yang telah dijahit tadi. Sebenarnya ada alat khusus untuk memasukkan elastik tapi saya biasa menggunakan peniti. Kaitkan salah satu ujung tali ke peniti lalu gunakan peniti tersebut untuk mencari jalan keluar dari tekukan.

Nah, lihat foto bagian belakang masker yang sudah jadi ini. Mudah banget, kan? Ayo dibikin! Jangan biarkan para penimbun masker itu mendadak kaya.