Kemarin saya terharu dengan thread mas Ismail Fahmi di twitter tentang gerakan Tukang Jahit Bergerak untuk membuat masker yang bisa disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan, misalnya panti asuhan dan panti wreda, termasuk tenaga kesehatan jika terpaksa. Untuk itu perlu guidance bahan yang sesuai, pola dan tutorial cara membuat masker yang bisa dipraktikkan banyak orang untuk cegah wabah virus corona. Makin banyak yang membuat, makin banyak yang bisa ditolong.
Tak dapat dipungkiri, kelangkaan masker sekali pakai di pasaran membuat peluang usaha terbuka lebar bagi para pengusaha garmen dan penjahit. Namun demikian, tak ada salahnya menyisihkan sebagian waktu, tenaga dan keuntungan untuk membantu sesama. Dunia bukan soal peluang bisnis untuk mencari duit terus. Wabah virus corona ini membuat kita tak tahu apakah 2 minggu lagi kita masih hidup. Kita yang masih sehat ini punya kesempatan untuk berbuat kebaikan. Per hari ini saja 22/3/20 sudah 38 meninggal, diantaranya 1 perawat dan 3 dokter.
Tenaga kesehatan memang paling rentan tertular karena mereka adalah garda terdepan dalam menghadapi virus corona. Kekurangan alat pendukung bagi para tenaga kesehatan yang akhir-akhir diteriakkan membuat saya tak tahan ingin menangis. Masa sih mereka yang harus selalu siap bertarung nyawa tapi masih harus memikirkan logistik juga.
Sebenarnya marah banget dengan kondisi ini. Tapi marah thok tentu tidak berguna. Karena itu, saya berterima kasih pada mas Ismail Fahmi yang telah membuat thread tersebut sehingga menginspirasi teman-teman crafter. Mas Fahmi sendiri mengaku terinspirasi dari gerakan 100 million mask challenge yang makin mengglobal.
Sebenarnya marah banget dengan kondisi ini. Tapi marah thok tentu tidak berguna. Karena itu, saya berterima kasih pada mas Ismail Fahmi yang telah membuat thread tersebut sehingga menginspirasi teman-teman crafter. Mas Fahmi sendiri mengaku terinspirasi dari gerakan 100 million mask challenge yang makin mengglobal.
Untuk itu, saya tulis artikel ini agar teman-teman yang ingin berpartisipasi lebih mudah lagi untuk mengikutinya.
Mohon diperhatikan, sebaiknya tidak ada gerakan pengumpulan masker yang telah dijahit mengingat kita sedang dalam social distancing. Sebaiknya langsung kirim saja ke pihak-pihak yang membutuhkan untuk memotong jalur distribusi dan mengurangi kontak langsung.
BAHAN YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK MEMBUAT MASKER
Jika teman-teman melihat postingan saya tentang membuat masker dijahit tangan, saya sarankan untuk menggunakan katun karena teksturnya lembut. Namun saya tidak tahu apakah itu sesuai dengan standar kesehatan atau tidak. Sebenarnya yang terbaik adalah masker 3 lapis dan masker N95 yang selama ini diburu masyarakat. Saya masih punya kedua masker tersebut. Masker N95 hanya beberapa saja, kenangan dari bencana kabut asap Riau.
Baca juga: Cara Membuat Masker Kain Jahit Tangan
Baca juga: Cara Membuat Masker Kain Jahit Tangan
Idealnya sih masker buatan ini bisa dipakai banyak orang yang kurang mampu sehingga tak perlu berhutang untuk memburu dan menimbun masker bedah yang makin langka dan mahal. Biarlah masker bedah itu untuk para tenaga kesehatan karena bagaimanapun standar jenis lapisan bahan dan kenyamananya akan berbeda.
Nah, di thread mas Fahmi ada study tentang kandungan apa saja yang terdapat dalam bahan-bahan masker yang ada di pasaran sebagai berikut:
Virus corona itu diameternya sekecil 0.05 - 0.2 micron sehingga kerapatan serat kain harus bisa mencegahnya masuk ke saluran pernafasan kita.
Hasil uji bahan masker dengan partikel berdiameter 1 micron yang terbaik adalah masker bedah. |
Hasil uji bahan masker dengan partikel berdiameter 0.02 micron tetap masker bedah yang terbaik. |
Hasil tes jika bahan masker didouble ternyata serbet bisa menyamai bahan masker bedah. |
Jadi bahan yang direkomendasikan untuk membuat masker sendiri adalah bahan sarung bantal dan bahan kaos katun 100%.
Salah satu bahan itu pula yang saya gunakan di tutorial membuat masker jahit tahan yang telah saya posting di blog ini dan youtube beyourselfwoman beberapa waktu lalu. Kalau teman-teman perhatikan, bagian dalam masker yang saya buat itu merupakan bahan sarung bantal.
Tapi lihatlah prosentase bahan masker homemade hanya mampu mencegah 50% partikel virus corona berdiameter 0.02 micron. Jadi lebih tepat untuk masyarakat umum yang sedang menjaga jarak, bukan untuk tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien dalam jarak dekat. Jadi, ayo dong kita mengalah pada tenaga kesehatan. Ayo kita saling bantu memenuhi kebutuhan masker ini agar tidak mengganggu persediaan masker bedah.
Tambahan:
Ada pertanyaan dari mbak Afifah di kolom komentar tentang istilah katun yang membingungkan. Karena kalau bilang katun saja, yang diberikan adalah bahan untuk membuat seragam sekolah. Saya sendiri masih tahu sedikit tentang katun. Lain kali saya mau riset jenis-jenis katun dan membuat artikelnya. Semoga tidak lupa. Tapi jika yang dimaksud hasil penelitian diatas adalah katun untuk kaos, maka di pasaran atau konveksi lebih dikenal dengan cotton combed. Ini masih ada tingkatannya lagi yaitu 20s, 24s, 30s dan 40s. Makin besar angkanya, kualitasnya semakin bagus dan semakin mahal. Pilihlah kualitas terbaik yang ada di toko langganan teman-teman.
POLA ATAU PATTERN UNTUK MEMBUAT MASKER
Pola atau pattern untuk membuat masker ini tinggal print, gunting dan siap untuk menjahit. Klik saja link dibawah ini. Pola ini milik mas Miko. Akun instagram dan youtube beliau adalah Mikocraft. Mas Miko ini ibarat seleb di komunitas penjahit craft. Pola-pola dan tutorialnya selalu ditunggu. Jahitannya rapi. Bagi saya sih mas Miko lebih dari sekedar tukang jahit, melainkan sudah seperti seniman.
TUTORIAL MEMBUAT MASKER
Teman-teman bisa mencari tutorial cara membuat masker dari google search, pinterest, youtube, twitter dan facebook. Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan menangkal virus seperti penelitian Cambridge diatas dan kenyamanan saat pemakaian.
Dibawah ini ada 2 model yang banyak beredar di dunia jahit. Teman-teman tinggal pilih mana yang dikuasai. Klik saja link dibawah masing-masing gambar. Untuk tutorial yang ada kantung untuk menyelipkan tissue dibawah ini, komposisinya:
- katun 100%
- tissu dapur 2 lapis
- katun 100%
https://www.youtube.com/watch?v=BCJcE-r7kcg |
https://freesewing.org/blog/facemask-frenzy/ |
Demikianlah kumpulan rekomendasi bahan, pola dan tutorial cara membuat masker untuk mencegah virus corona atau COVID19. Semoga bermanfaat buat teman-teman. Jaga jarak, jaga kesehatan.
33 Comments
Wahh, bener juga nih, kalo memang masker langka,ya udin kita jahit dan produksi swadaya ya Mba.
ReplyDeleteAKu coba bilang ibu mertua deh. Blio hobi jahit dan hobi cari masker yg udah langka bangeettt di Sby
Masih bingung dengan istilah katun. Semula ngira kayak kaos. Lalu, pernah ke tukang kain, dikasihnya bahan seperti seragam sekolah. Kayaknya banyak jenisnya?
ReplyDeleteBetul mbak, yang untuk kaos sering disebut cotton combed. Makasih mengingatkan, akan saya tambahkan di artikel ya.
DeleteTutorialnya bakal bermanfaat buat banyak orang, Mbak Lus. Semoga banyak yang turut dalam gerakan ini. Baarakallahu fiik, Mbak.
ReplyDeleteMakasih ini idenya bisa jadi ispirasi buat bikin masker sendiri. Memang bagusnya bahan tertentu ya, jadi ngga semua bahan bisa dibuat masker.
ReplyDeleteSaya mau kirim artikel ini ke mamah, ah. Mamah saya yang pintar menjahit dan sampai sekarang juga masih terima orderan. Paling gak mamah bisa bikin untuk diri sendiri
ReplyDeleteAku juga pakenya masker bahan mba ga pake masker yang dibutuhkan nakes kasian mereka sedih liat masker langka apalagi ada yang ditimbun dan dijual dengan harga tinggi
ReplyDeleteMakasih banget untuk tulisan yang mengingatkan ini, mba.
ReplyDeleteAku sempat kepikiran mau nyari masker kain, tapi di tempatku juga ga ada.
Mending dibuat sendiri aja dengan melihat tutorialnya ya. Siap.
Saya juga barusan intip materialnya masker, saking masker kami habis dan bingung mau beli di mana.
ReplyDeleteMemang di tengahnya itu kayak jenis tisue dapur ya, besok mau beli ah, kebetulan tisue dapur juga habis, kayaknya boleh juga nih coba jahit sendiri :)
Bener Mak Lus, kasian kalau nakes kehabisan APD ya. Kita pakai masker buat jaga jaga dengan tetep mengutamakan social distancing. Aku kemarin sempet beres beres dan Nemu beberapa kain katun sisa. Mau bikin masker juga ah
ReplyDeleteBisa dicontoh ini mbak...bikin masker sendiri dari bahan-bahan yang di contohkan mbak Lusi. Secara hampir semua apotek di Bali sudah tertulis "jangan tanya lagi masker dan hand sanitizer...karena pasti gak ada"...duh ngebayangin nyawa kita 14 hari kedepan apakah masih baik-baik saja? Rasanya kita harus saling bantu sesama untuk aware pada keadaan saat ini. Salah satunya dg membuat masker dan membagikannya kepada yang membutuhkannya.
ReplyDeleteBagus banget nih utk yg pintar menjahit, semoga bisa menjadi inspirasi utk turut berpartisipasi dlm gerakan ini.
ReplyDeleteAku punya masker kain tapi asal aja belinya udah lama buat menghalau debu aja awalnya. Jadi pingin bikin sendiri nih mbak, pakai bahan katun ya lebih baik. Tinggal cari bahannya aja nih. Semoga sehat selalu untuk kita semua ya
ReplyDeleteAku sudah ngumpulin kain buat bikin masker tapi belum dijahit-jhit aja. Dan tertarik banget sama diagram yang makLus cantumin baru ngeh perbandingan antar kain kalo dibikin masker.
ReplyDeleteTuh selalu ada hikmah dari setiap kejadian ya. Yg pandai jahit bisa bikin masker terus jualan deh. Pasti laku untuk kondisi seperti ini. Tentu saja dengan kualitas dan harga terjangkau ya...
ReplyDeleteHuhu, aku harusnya bikin-bikin kayak gini nih. Nyari di sini masker udah pada gak ada. Di online mahal-mahal banget. Mana katanya banyak yang palsu juga.
ReplyDeleteKebtulan dua minggu sebelum wabah korona masuk Indonesia saya sempat flu dan beli beberapa masker, gak nyangka kepakai saat sekarang :(
ReplyDeleteEmang yang skrng dipakai org maskernya agak kurang aman, krn masker udah langka sekali di pertokoan. Kalau bikin DIY sendiri jg kudu merhatiin bahan dan ketebalannya ya mbak. Sungguh saya ingin menyumpahi para penimbun masker. Semoga wabah ini lekas berlalu aamiin Ya Allah
Beruntung banget bisa nemu tutorial membuat masker di sini, jujur aja di tempat aku sudah langka masker bahkan nyaris gak ad di jual di manapun, mau gak mau harus bikin sendiri
ReplyDeleteAku juga udah minta tolong adik ipar nih untuk jahit masker, huhu asli aku nggak dapet masker habis terus.. makasi mbak udah share pola nya
ReplyDeletewah sip keren makasih rekomendasinya mba. kalo aku gamau ribet ya jadi aku beli wkwk kebetulan ada temenku yang jual masker kain dan bikin sendiri hihi
ReplyDeleteKapan itu aku usul sama ibuku untuk jahit sendiri masker gini mba untuk persediaan. Tapi dapetin kain katunnya itu yang belum mulai bergerak. Di rumah adanya kain ex penjahit yang rata-rata motif agak licin gitu loh, ga nyaman untuk dijadikan masker.
ReplyDeleteLangkanya masker membuat banyak orang yang buat masker sendiri ya mbak. Btw ibuku juga buat masker karena memang penjahit dan dibagikan ke guru2 di sekolah.
ReplyDeleteterima kasih banyak buat tutorialnya dan juga sharingnya...aku masih punya beberapa nih mba, hasil berburu kemarin. Memang perlu untuk dipakai selalu
ReplyDeleteWah manteps nih tukang jahit jd produksi masker ya..mdh2 an banyak kebuka bisnis lainnya..
ReplyDeleteMakasih banget idenya mbaaa...
ReplyDeleteKalo ada bahannya asik nih buat DIY ngisi waktu #dirumahaja 😍
Waaaah inspiratif banget mbaaa!! 😍
ReplyDeleteKalo ada bahannya asik banget nih buat DIY #dirumahaja
Kelangkaan masker seharusnya ditanggapi para pelaku pasar dengan merespon positif yakni segera membuka produksi masker selebar-lebarnya. Menutup pintu lain dengan membuka pintu rejwki yang lain.
ReplyDeleteSaya pesan masker belum dikirim2 oleh seller di marketplace. Sementara masker sudah hampir habis. Perlu juga nih belajar membuat masker sendiri.
ReplyDeleteBarokallah ya mba, semoga kita semua terhindar dari bahaya corona.
ReplyDeleteAKu juga banyak orderan masker tapi untuk dibagikan ke lansia
Kreatif sekali postingannya sista, memang benar banget di saat korona gini paling penting memiliki masker. kalau enggak ada dijual kita bisa buat sendiri ya
ReplyDeleteNgomongin masker, saya jujur mangkel banget sama yang nimbun
ReplyDeleteAdikku perawat nggak punya masker lagi di klinik
Tetanggaku yang biasanya jahit baju, kemarin aku lihat di status WA nya juga mbuat masker mba. Menolong banget dan menguntungkan dua belah pihak . Soalnya harga2 masker yang sekali pake mahal, nyarinya sulit. Klo aku ya mending pake kain, bisa di cuci berkali2..lebih awet
ReplyDeleteAku juga ikutan terinspirasi membuat masker sendiri dirumah.
ReplyDeleteKubentuk pakai sisa2 kain yang tak terpakai.
Mahal banget sekarang harga satuan maskernya dipasaran, mencapai kisaran 100K !.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji